VASIOTA.COM – Momen saat Anda bersiap untuk bersantai di kolam renang namun disambut oleh pemandangan air yang hijau keruh tentu sangat mengecewakan. Kondisi ini adalah masalah umum yang dihadapi banyak pemilik kolam renang, mengubah oase pribadi Anda menjadi sesuatu yang tidak menarik dan tidak sehat.
Air kolam yang jernih adalah hasil dari keseimbangan yang cermat. Ketika air berubah menjadi hijau, itu adalah sinyal jelas bahwa keseimbangan tersebut telah terganggu.
Melansir Atlantis Pool Asia, artikel ini akan mengulas tuntas apa yang menyebabkan kolam renang hijau dan bagaimana Anda dapat mengatasinya secara efektif.
Mengapa Kolam Renang Berubah Hijau
Penyebab utama kolam renang hijau hampir selalu satu hal yaitu alga atau lumut. Air yang tampak hijau adalah tanda adanya ledakan populasi (bloom) dari jutaan mikroorganisme ini.
Alga adalah tanaman mikroskopis yang spora-nya terus menerus masuk ke kolam Anda. Spora ini terbawa oleh angin, hujan, atau bahkan menempel pada pakaian renang.
Dalam kondisi ideal, spora ini akan berkembang biak dengan sangat cepat.
Ketidakseimbangan Kimia Air
Faktor terbesar yang mengundang alga adalah ketidakseimbangan kimia air kolam. Ini adalah garis pertahanan pertama Anda.
Kadar Klorin Terlalu Rendah
Klorin (Chlorine) adalah disinfektan utama di kolam renang. Fungsinya adalah membunuh bakteri dan alga.
Jika kadar klorin bebas (free chlorine) turun di bawah 1 ppm (parts per million), alga mendapatkan kesempatan emas untuk tumbuh tanpa hambatan.
Klorin dapat berkurang drastis karena paparan sinar matahari (UV), penggunaan kolam yang intensif, atau hujan lebat yang mengencerkan air.
Kadar pH yang Tidak Tepat
Kadar pH mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air. Skala idealnya adalah antara 7.2 hingga 7.6.
Jika pH terlalu tinggi (lebih dari 7.8), air menjadi terlalu basa. Dalam kondisi ini, klorin menjadi tidak efektif.
Klorin mungkin ada di dalam air, tetapi pH yang tinggi “mengikat” kemampuannya untuk membunuh alga. Ini adalah kesalahan yang sering terjadi.
Kadar Fosfat yang Tinggi
Fosfat adalah makanan utama bagi alga. Zat ini masuk ke kolam melalui berbagai sumber seperti dedaunan yang membusuk, pupuk dari taman terdekat, atau bahkan kotoran burung.
Semakin banyak makanan, semakin cepat alga berkembang.
Masalah pada Sistem Filtrasi
Sistem sirkulasi dan filtrasi adalah jantung dari kolam renang Anda. Fungsinya menyaring kotoran dan spora alga sebelum sempat berkembang.
Jika pompa tidak beroperasi cukup lama, air tidak bersirkulasi dengan baik. Idealnya, pompa harus menyala setidaknya 8 hingga 10 jam setiap hari agar seluruh volume air kolam melewati filter.
Filter yang kotor atau tersumbat juga menjadi masalah. Jika filter (baik itu sand filter atau cartridge filter) sudah penuh dengan kotoran, ia tidak dapat lagi menangkap partikel alga yang kecil. Sirkulasi yang buruk menciptakan “titik mati” di kolam tempat alga dapat berkumpul dan tumbuh.
Faktor Cuaca dan Lingkungan
Cuaca panas dan sinar matahari yang terik mempercepat pertumbuhan alga melalui fotosintesis. Sinar matahari juga menguras kadar klorin dengan cepat.
Hujan lebat tidak hanya mengencerkan kadar kimia kolam Anda tetapi juga membawa spora alga baru dan kontaminan lain yang dapat mengganggu keseimbangan air.
Langkah Tuntas Membersihkan Kolam Renang Hijau
Saat menghadapi kolam renang berlumut, Anda tidak bisa hanya menambahkan klorin dan berharap masalah selesai. Anda memerlukan pendekatan yang sistematis.
1. Jangan Gunakan Algaecide Terlebih Dahulu
Banyak orang langsung menuangkan algaecide (pembasmi alga) ke kolam yang hijau pekat. Ini adalah kesalahan. Algaecide dirancang untuk pencegahan atau membunuh alga dalam jumlah kecil.
Menggunakannya pada kolam yang sudah hijau pekat hanya akan membuang-buang uang dan menambah senyawa kimia yang tidak perlu ke air. Fokuslah untuk membunuh alga dengan klorin.
2. Bersihkan Puing Fisik
Gunakan jaring daun (leaf rake) untuk mengeluarkan sebanyak mungkin puing-puing besar dari kolam. Ambil daun, ranting, atau kotoran apa pun yang mengambang atau tenggelam di dasar. Langkah ini mengurangi “makanan” alga dan meringankan kerja filter Anda nanti.
3. Sikat Seluruh Permukaan Kolam
Ini adalah langkah krusial yang tidak boleh dilewatkan. Gunakan sikat kolam yang sesuai dengan permukaan kolam Anda (nilon untuk vinyl/fiberglass, sikat baja untuk beton).
Sikat seluruh dinding, lantai, tangga, dan sudut kolam. Anda harus menyikat area yang tampak hijau pekat maupun yang tidak. Proses ini melepaskan alga yang menempel erat di permukaan sehingga klorin dapat membunuhnya secara efektif.
4. Uji dan Seimbangkan Kimia Air (Kecuali Klorin)
Sebelum melakukan shock treatment, Anda harus memastikan pH dan Total Alkalinity (TA) berada dalam rentang yang tepat.
Gunakan test kit Anda. Pertama, periksa Total Alkalinity. Jika terlalu rendah, naikkan terlebih dahulu karena TA berfungsi sebagai penstabil pH. Setelah TA stabil (ideal 80-120 ppm), atur kadar pH ke rentang ideal 7.2 hingga 7.6.
Jika pH terlalu tinggi, klorin tidak akan bekerja. Jika pH terlalu rendah, air bersifat korosif.
5. Lakukan Shock Treatment Dosis Tinggi
Shock treatment atau superchlorination adalah proses penambahan klorin dalam jumlah besar untuk membunuh alga, bakteri, dan kontaminan lainnya.
Karena Anda sedang melawan kolam renang hijau, dosis shock yang dibutuhkan jauh lebih tinggi dari biasanya. Anda mungkin memerlukan dua, tiga, atau bahkan empat kali lipat dosis normal, tergantung seberapa pekat warna hijaunya.
Selalu lakukan shock treatment pada malam hari atau senja. Sinar matahari akan menghancurkan klorin sebelum sempat bekerja membunuh alga. Larutkan klorin granular dalam ember berisi air sebelum menuangkannya ke sekeliling kolam.
6. Jalankan Filter Non-Stop
Setelah melakukan shock, nyalakan pompa dan sistem filter Anda. Biarkan filter berjalan 24 jam penuh tanpa henti.
Air kolam Anda mungkin akan berubah dari hijau menjadi keruh seperti susu. Ini adalah pertanda baik. Itu berarti alga telah mati, dan filter Anda sedang bekerja menangkap partikel alga mati tersebut.
7. Bersihkan Filter (Backwash)
Selama proses filtrasi 24 jam ini, filter Anda akan bekerja sangat keras dan cepat kotor. Pantau pengukur tekanan (pressure gauge) pada filter Anda.
Ketika tekanannya naik 8-10 PSI di atas level normal (level saat filter bersih), segera lakukan backwash (cuci balik filter) untuk membersihkan kotoran yang terperangkap. Anda mungkin perlu melakukan backwash beberapa kali selama proses ini.
8. Vakum Endapan
Setelah 24 hingga 48 jam, sebagian besar alga mati seharusnya sudah tersaring. Namun, mungkin masih ada sisa alga mati yang mengendap di dasar kolam.
Vakum dasar kolam Anda. Jika endapannya sangat tebal, gunakan pengaturan vacuum to waste (buang). Ini akan membuang air kotor langsung keluar dari kolam tanpa melewatinya kembali ke filter.
9. Uji Ulang Keseimbangan Air
Setelah air kembali jernih, lakukan tes air sekali lagi. Kadar klorin mungkin masih sangat tinggi akibat shock treatment. Biarkan kadar klorin turun secara alami ke level ideal (1-3 ppm) sebelum kolam aman digunakan kembali.
Pastikan pH dan Alkalinity juga kembali seimbang.
Pencegahan Agar Kolam Tidak Hijau Lagi
Merawat kolam renang adalah soal konsistensi. Untuk mencegah kolam renang berlumut kembali, lakukan rutinitas ini:
- Tes air kolam Anda setidaknya dua kali seminggu.
- Jaga kadar klorin bebas dan pH selalu dalam rentang ideal.
- Nyalakan pompa filter setidaknya 8-10 jam setiap hari.
- Bersihkan keranjang skimmer dan lakukan backwash filter secara rutin.
- Sikat dinding kolam seminggu sekali untuk mencegah alga menempel.
Jika Anda merasa kewalahan atau masalah terus berulang, jangan ragu memanggil jasa profesional. Terkadang, berkonsultasi dengan kontraktor kolam renang yang berpengalaman dapat memberikan solusi jangka panjang, misalnya memperbaiki sistem sirkulasi yang buruk.
Penutup
Mengatasi kolam renang hijau memang membutuhkan usaha, namun hasilnya adalah air yang jernih, aman, dan mengundang. Masalah ini bukanlah akhir dari dunia jika Anda menanganinya dengan langkah yang tepat.
Dengan memahami penyebabnya dan disiplin dalam perawatan, Anda dapat memastikan kolam renang Anda tetap menjadi tempat relaksasi yang sempurna, bukan sumber stres.

