VASIOTA.COM – Ribuan peserta BPJS Ketenagakerjaan menghadapi kendala saat mencoba mencairkan JHT (Jaminan Hari Tua) melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile).
Masalah ini sering muncul meskipun prosedur tampak sederhana, sehingga memerlukan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor pemicunya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci alasan utama di balik kegagalan tersebut dan langkah-langkah praktis untuk mengatasinya, agar Anda bisa melanjutkan proses dengan lancar.
Apa Itu JHT dan Bagaimana Peran Aplikasi JMO?
Jaminan Hari Tua merupakan program perlindungan sosial yang dirancang untuk memberikan dana pensiun bagi pekerja saat memasuki masa nonaktif. Dana ini terkumpul dari iuran bulanan yang dibayarkan oleh peserta dan pemberi kerja.
Aplikasi JMO, sebagai platform digital resmi dari BPJS Ketenagakerjaan, memudahkan Anda dalam mengajukan klaim tanpa harus datang ke kantor cabang.
Namun, tidak semua pengajuan berjalan mulus, terutama jika ada ketidaksesuaian dalam sistem.
Proses klaim melalui JMO melibatkan verifikasi data diri, status kepesertaan, dan dokumen pendukung. Jika semuanya sesuai, Anda akan melihat tanda centang hijau pada layar aplikasi, menandakan persetujuan awal.
Sayangnya, banyak yang bertanya kenapa tidak bisa klaim JHT di JMO meski sudah memenuhi langkah dasar.
BACA JUGA: 9 Cara Mengatasi Aplikasi JMO Tidak Bisa Dibuka dan Penyebabnya
Syarat Dasar Klaim JHT via JMO yang Harus Dipenuhi
Sebelum mengajukan, pastikan Anda telah memenuhi kriteria utama. Kepesertaan harus dalam status nonaktif, seperti setelah resign atau pensiun.
Selain itu, data pribadi seperti nomor KTP, nama lengkap, dan alamat harus sinkron dengan database BPJS.
Aplikasi juga memerlukan akses ke kamera ponsel untuk mengunggah foto dokumen, serta koneksi internet stabil.
Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, sistem akan menolak pengajuan secara otomatis. Misalnya, jika status Anda masih terdaftar sebagai pekerja aktif di perusahaan sebelumnya, proses klaim tidak akan berlanjut.
Penyebab Utama Tidak Bisa Klaim JHT di JMO
Berikut adalah faktor-faktor umum yang menyebabkan kegagalan klaim. Pemahaman ini akan membantu Anda mengidentifikasi masalah secara cepat.
Status Kepesertaan Masih Aktif atau Belum Update
Salah satu alasan paling sering adalah status kepesertaan yang belum berubah menjadi nonaktif di sistem. Meskipun Anda sudah berhenti bekerja, data di aplikasi JMO mungkin belum sinkron dengan laporan dari perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena keterlambatan pelaporan iuran terakhir atau kesalahan administrasi.
Bahkan, kenapa tidak bisa klaim JHT padahal sudah nonaktif sering menjadi pertanyaan peserta. Jawabannya terletak pada perbedaan antara tampilan di JMO dan sistem internal BPJS, seperti Lapak Asik, yang masih mendeteksi aktivitas. Masa tunggu satu bulan setelah nonaktif juga wajib dipenuhi untuk menghindari penolakan.
Ketidaksesuaian Data Pribadi
Data yang tidak matching antara dokumen resmi dan database BPJS sering menjadi penghalang.
Contohnya, perubahan nama setelah menikah atau kesalahan pengetikan alamat di KTP bisa memicu eror. Sistem JMO sangat ketat dalam verifikasi ini untuk mencegah penyalahgunaan.
Jika Anda mengalami ini, periksa kembali Kartu Keluarga dan KTP. Ketidaksinkronan kecil saja bisa membuat pengajuan terhenti di tahap awal.
Dokumen Pendukung Tidak Lengkap atau Bermasalah
Pengajuan memerlukan unggahan dokumen seperti KTP, bukti nonaktif, dan foto diri. Jika file rusak, ukuran terlalu besar, atau format tidak didukung, aplikasi akan menolak.
Selain itu, jika pernah ada klaim parsial sebelumnya, sisa saldo mungkin tidak terdeteksi, menyebabkan kesan saldo hilang.
Masalah teknis seperti aplikasi yang tiba-tiba tertutup saat mengunggah foto KTP juga sering dilaporkan, biasanya karena versi aplikasi usang atau ponsel tidak kompatibel.
Masalah Teknis pada Aplikasi JMO
Aplikasi JMO bisa mengalami gangguan sementara, seperti server overload atau bug pada fitur klaim. Jika saldo JHT tidak muncul meski kepesertaan nonaktif, kemungkinan Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) belum terhubung dengan akun Anda.
Faktor lain termasuk koneksi internet lemah atau cache aplikasi yang penuh.
Pengajuan Sebelumnya melalui Kanal Lain
Jika Anda pernah mencoba klaim melalui kantor cabang atau situs web BPJS, sistem JMO akan mendeteksi duplikasi.
Ini dirancang untuk menghindari pengajuan ganda, tapi bisa menjadi penyebab kenapa tidak bisa klaim JHT di JMO jika proses sebelumnya belum selesai.
Cara Mengatasi Kendala Klaim JHT di JMO
Untuk mengatasi masalah ini, mulailah dengan memperbarui data diri melalui menu pengkinian di aplikasi JMO. Jika status nonaktif belum terupdate, hubungi perusahaan lama untuk memastikan laporan terakhir telah disubmit.
Gunakan fitur pengaduan di JMO untuk melacak status. Buka menu pengaduan, isi detail masalah, dan pantau riwayatnya. Jika diperlukan, kunjungi kantor cabang terdekat dengan membawa dokumen asli untuk verifikasi manual.
Pastikan aplikasi JMO selalu dalam versi terbaru, dan coba ulangi proses di waktu sepi untuk menghindari overload server. Dengan langkah ini, peluang keberhasilan klaim akan meningkat secara signifikan.
Kesimpulan
Kendala klaim JHT di JMO sering kali berasal dari isu administratif dan teknis yang bisa diatasi dengan teliti. Dengan memahami penyebab seperti status nonaktif yang belum sinkron atau data tidak sesuai, Anda dapat menghindari frustrasi berulang.
Proses ini sebenarnya dirancang untuk kemudahan, asal semua persyaratan terpenuhi. Jika masalah berlanjut, jangan ragu memanfaatkan layanan bantuan resmi untuk memastikan hak Anda terpenuhi.

