Kilas Balik Perkembangan Perusahaan Fujifilm yang Mengalahkan Kodak 

Kilas Balik Perkembangan Perusahaan Fujifilm yang Mengalahkan Kodak 

Kenal dengan kamera Instax? Anda pastinya mengenal pula Fujifilm yang menjadi produsennya. Instax menjadi salah satu bentuk inovasi Fujifilm yang menjadikannya terus bertahan dan berkembang sampai saat ini. 

Bahkan kesuksesan Fujifilm mampu menggeser Kodak yang merupakan salah satu pelopor teknologi fotografi asal Amerika. Keberhasilan bisnis Kodak Fujifilm bisa terus menjadi pembelajaran bagaimana jatuh bangunnya bisnis fotografi. 

Sejarah Perkembangan Perusahaan Fujifilm

Bisnis Fujifilm berawal dari pembuatan lensa dan peralatan optik hingga Perang Dunia I pecah. Setelah itu, mereka menciptakan produk seperti bahan medis, magnetik hingga pencitraan elektronik. 

Barulah pada tahun 1992, Fujifilm bergabung dengan Xerox dan setelahnya masuk ke industri film. Kala itu, Fujifilm bersaing ketat dengan Kodak. Sayangnya, ketika Kodak mengalami kesulitan transaksi dari analog ke digital, Fujifilm justru bisa terus bertahan. 

Pasalnya, perusahaan Fujifilm telah lebih dulu berkecimpung di sektor elektronik dan medis sehingga membuatnya terus bertahan. Ditambah lagi, Fujifilm juga tidak berhenti berinovasi untuk membuat kamera digital. 

Fujifilm memiliki kamera digital pertama yang diberi nama Fuji DS-1P yang rilis pada tahun 1898. Barulah pada tahun 2000-an, Fujifilm bekerja sama dengan Nikon untuk menciptakan rangkaian kamera SLR dan juga DSLR. 

Sambil berinovasi dalam dua jenis kamera tersebut, Fujifilm juga masih terus memasarkan produk kamera saku seperti Fine Pix dan Instax. Di antara keduanya, Instax yaitu kamera polaroid justru mengalami kepopuleran yang membuat Fujifilm semakin dikenal. 

Hal-hal yang Dilakukan Fujifilm untuk Menopang Bisnisnya 

Selama bertahun-tahun berjalan, perkembangan perusahaan Fujifilm terjadi karena berbagai perkembangan yang membuatnya sampai seperti sekarang. Beberapa terobosan yang mereka lakukan antara lain:

1. Diversifikasi Bisnis ke Produk Kecantikan 

Pada saat gempuran perubahan teknologi analog ke digital tahun 2000-an, Fujifilm pun tidak terlepas dari keterpurukan. Namun, tidak seperti Kodak yang berlarut-larut, Fujifilm berani mengambil untuk diversifikasi produknya ke kecantikan. 

Fujifilm melakukan penelitian dan berhasil memproduksi Astalift yaitu bahan utama dari astaxanthin. Astalift tersedia dalam produk kecantikan seperti toner, serum, krim, sunscreen dan hair care. 

2. Teknologi untuk Membuat Antigen Vaksin Novavax Covid-19

Transformasi Fujifilm yang paling menarik adalah selama masa pandemi Covid kemarin. Teknologi analognya justru dimanfaatkan sebagai pembuatan antigen vaksin dan juga fokus pada nantoteknologi untuk vaksin mRNA dari Moderna dan Pfizer. 

Selain itu juga mengembangkan tes PCR virus korona yang hasilnya bisa langsung terlihat setelah 75 menit. Perangkat-perangkat dari Fujifilm untuk mendeteksi inilah yang membuatnya berhasil meraih laba bersih hingga 181,2 miliar di Maret 2021. 

3. Memiliki Produk Penunjang Sistem Grafis yang Beragam 

Bukan hanya kamera saja yang menjadi inti utama bisnis Fujifilm, tetapi juga berbagai alat penunjang untuk grafis. Misalnya, plat cetak, film grafis atau material industri percetakan lain semuanya ada. 

Produk untuk sistem grafis ini sendiri menyumbang kesuksesan cukup banyak yaitu hingga 38% dari revenue perusahaan. Itu sebabnya, Fujifilm masih terus memproduksi berbagai alat teknologi lainnya. 

4. Produk Optik yang Mendunia 

Pendiri Fujifilm, Kanuchi Nakajima sejak awal memang lebih fokus untuk menciptakan produk optik. Merek produk optiknya yang kini mendunia adalah Fujinon yang digunakan sebagai lensa kamera TV, ponsel hingga satelit. 

Lensanya sangat bermanfaat untuk pencitraan digital dan juga kebutuhan penelitian. Bahkan untuk alat optiknya sudah bisa menyumbang 15% keuntungan dari revenue.

Belajar dari perkembangan perusahaan Fujifilm, ketika ingin membangun sebuah bisnis maka harus terus mampu berinovasi agar tidak kalah dengan zaman. Selain itu, tidak boleh untuk meneliti dan mengembangkannya pada ranah lainnya. 

Related posts